Cara Menghitung Bunga Pinjaman Online Yang Tepat

Siapa saja yang hendak mengajukan pinjaman dana online tentunya akan dikenakan yang namanya bunga. Sebuah lembaga keuangan ataupun yang sering dikenal dengan fintech memanfaatkan bunga ini supaya dapat memperoleh keuntungan dari layanan jasanya. Jumlah besaran Bunga yang diberikan oleh setiap suatu lembaga keuangan tersebut berbeda-beda. Namun hal ini tidak lepas dari pengawasan dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan), dimana OJK ini yang telah menetapkan besaran bunga pinjaman paling tinggi 0,8% dalam perharinya atau 24% setiap bulan.

Oleh sebab itu sebelum Anda melakukan pengajuan pinjaman, alangkah baiknya ada mengetahui terlebih dahulu tentang cara melakukan perhitungan terhadap bunga pinjaman. Sehingga anda bisa mengetahui bunga yang akan dibebankan telah sesuai dengan kemampuan finansial dan harapan kita. Selain itu, dengan mengetahui cara menghitung bunga pinjaman online anda juga bisa memperkirakan berapa jumlah nilai yang harus dilunasi atau dibayarkan hingga akhir batas akhir pinjaman.

Bagaimana Cara Menghitung Bunga Pinjaman Online Yang Tepat?

Ketahui jenis-jenis bunga

  1. Bunga Efektif

Bunga efektif biasanya diterapkan pada kredit jangka panjang, misalnya Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Untuk perhitungan bunga  efektif mengacu pada sisa saldo pinjaman nasabah. Jadi, saat anda telah hampir lunas, saldo bunga kemungkinan besar lebih rendah daripada bunga yang ada di awal pinjaman.

  1. Bunga Flat

Bunga flat adalah bunga pinjaman yang jumlah tingkat bunganya dalam hitungan persen tetap atau tidak berubah dari awal sampai masa akhir masa pinjaman. Oleh sebab itu, perhitungan bunga Flat hanya hanya mengacu pada awal pinjamannya. Pinjaman atau kredit yang memakai bunga flat umumnya yaitu Kredit Tanpa Agunan atau yang biasa disingkat dengan KTA, lalu kredit motor serta kredit handphone.

Menghitung Bunga efektif

Setelah anda mengetahui jenis-jenis bunga pada pinjaman online. Sekarang beralih pada cara menghitungnya. Untuk bunga efektif bisa menghitungnya dengan cara menghitung jumlah sisa pinjaman pokok yang masih belum dibayar pada setiap bulannya.

Lalu bagaimana rumus perhitungannya? Caranya cukup mudah anda tinggal mengalikan saldo pokok bulan sebelumnya dengan suku bunga pertahun, lalu dikali lagi dengan 30 hari (sebulan) selnjutnya dibagi dengan 360 hari (pertahun)

Langsung saja dengan contohnya, jika anda ingin mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan nilai pengajuan kredit sebesar Rp120.000.000 dimana besaran pinjaman Bunga ini dikenai bunga sebesar 10% per tahunnya dan jangka waktu 12 bulan. Maka, untuk penghitungan cicilannya adalah Rp120.000.000 dibagi dengan 12 bulan, maka hasilnya adalah Rp10.000.000 dalam setiap bulannya.

Lalu untuk perhitungan bunganya antara lain :

Bunga pada awal bulan: Rp120.000.000 x 10% / 12 bulan = Rp1.000.000

Dari hasil perhitungan diatas maka, angsuran pertama yaitu Rp10.000.000 lalu ditambah dengan bunga efektifnya sebesar Rp1.000.000, hasilnya adalah Rp11.000.000.

Bunga bulan 2: (Rp120.000.000 – 1.000.000) x 10% / 12 bulan =

Maka, pada angsuran yang kedua yaitu Rp10.000.000+ Rp991.667 = Rp10.991.667

Setelah itu langsung saja pada bulan 12: (Rp120.000.000 – 11.000.000) x 10% / 12 bulan = Rp908.334

Dari perhitungan dengan rumus diatas maka pada bulan akhir cicilannya + ditambah dengan bunga maka hasilnya adalah Rp10.908.334. Hasil ini merupakan cicilan terkhir yang harus anda bayarkan.

Menghitung bunga flat

Cara menghitung bunga berikutnya yaitu menghitung bunga flat. Untuk perhitungan bunga ini bisa dikatakan lebih mudah daripada bunga lain. Pasalnya nilai besaran bungan dan pokok yang harus dibayarkan pada setiap bulannya akan sama. Alasannya adalah seperti penjelasan pada bunga flat sebelumnya nilai besaran Bunga hanya mengacu pada pijaman awal. Untuk perhitungannya adalah sebagai berikut :

Kita langsung saja pada contoh. Misalnya anda melakukan pengajuan Kredit Tanpa Agunan sebesar Rp100.000.000 dengan jangka waktu 12 bulan. Maka bunganya 10% setiap tahunnya. Jadi perhitungannya :

Total bunga = Rp100 juta x setahun x 10%

= Rp10 juta

Lalu angsurannya pada setiap bulan menjumlahkan besaran bunga dan pokok pinjaman, setelah itu dibagi dengan 12 bulan (jang waktu pinjaman).

Angsuran per bulan = jumlah pinjaman + bunga : jangka waktu kredit

= (Rp100 juta+ Rp10 juta) / 12 bulan

= Rp9.166.666

Jadi angsuran perbulannya yang harus dibayarkan adalah Rp. 9.166.666.

Cara mengembangkan dana

Bagi anda yang hendak membantu dalam mengembangkan usaha kecil ataupun menengah, peer to peer lending di Indonesia yang mana ini dari akseleran merupakan solusi tepat bagi anda sebagai tempatnya. Akseleran memberikan bunga rata-rata hanya 10,5%-12% dalam setiap tahun dan menerapkan proteksi asuransi hingga 99% dari pokok. Pastinya hal seperti ini bisa anda mulai hanya dengan Rp100.000.

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *