Haid adalah hal wajar yang dialami setiap perempuan dewasa. Namun, tak jarang masa haid juga diiringi berbagai keluhan seperti nyeri, pusing, bahkan iritasi di daerah kewanitaan.
Iritasi ini bisa terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adalah penggunaan pembalut yang tidak tepat. Pembalut yang dipakai terlalu erat, tipis, atau terbuat dari bahan kimiawi tentu bisa menimbulkan iritasi kulit, seperti gatal, merah, bahkan lecet.
Apalagi jika pemakaiannya terlalu lama, iritasi ini bisa membuat haid menjadi tidak nyaman dan bisa menimbulkan infeksi. Oleh karena itu, penting untuk memilih dan menggunakan pembalut secara tepat.
Namun, tidak perlu panik jika sudah terjadi iritasi. Masih ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Misalnya, dengan menggunakan obat tradisional atau dengan manfaatkan bahan alami yang ada di rumah.
Dalam artikel ini, akan dijelaskan 6 tips praktis untuk mengurangi rasa gatal, nyeri, bahkan mencegah infeksi lebih lanjut pada daerah kewanitaan. Semoga bisa membantu menjadikan masa haid menjadi lebih nyaman.
Ganti pembalut 4 jam sekali atau bila basah.
Hindari kelembaban berlebiu yang bisa iritasi. Kelembaban yang berlebih dapat menyebabkan kulit susah kering. Oleh karena itu, ganti pembalut tepat waktu, hak tersebut penting untuk aliran udara yang baik.
Selain itu, pilihlah juga pembalut berbahan lembut seperti Laurier Healthy Skin. Pembalut Laurier Healthy Skin ini dirancang khusus dengan bahan 100% kapas lembut dan nyaman. Teknologi 3D Pori Bergelombang pada permukaannya memungkinkan aliran udara yang baik untuk mencegah iritasi.
Apalagi Laurier Healthy Skin mampu menyerap hingga 400% lebih banyak cairan. Jadi kamu akan tetap aman dan nyaman meski menggunakannya lebih lama. Hindari menggunakan pembalut yang berbahan kimia atau sintetis untuk menjaga kesehatan daerah intim kamu.
Bersihkan daerah intim dengan air hangat.
Jangan pakai sabun yang bisa mengganggu pH alami kulit kewanitaan. Air hangat mudah membersihkan sisa darah atau keringat.
Olesi daerah merah/gatal dengan madu murni.
Antioksidan dalam madu bermanfaat meredakan area merah akibat iritasi dan membantu proses penyembuhan. Nah, untuk sifat antibakterinya dapat mencegah timbulnya infeksi lebih lanjut.
Untuk mendapatkan manfaat ini, ambil sedikit madu dan oleskan di daerah yang terasa nyeri dan gatal. Pengaruh alami madu dapat meredakan rasa perih dalam waktu relatif singkat.
Setelah iritasi mereda dan madu kering di kulit, cuci area tersebut dengan air bersih menggunakan sabun lembut. Kadang sudah cukup mengoleskan madu satu kali untuk mengobati masalah kecil yang diakibatkan haid. Namun jika iritasinya cukup parah, oleskan madu 2-3 kali sehari hingga kulit benar-benar membaik.
Pakai kapas bersih berisi minyak kayu putih/kelapa untuk daerah iritasi.
Minyak kayu putih maupun kelapa memiliki manfaat antijamur dan antibakteri alami yang bisa mencegah infeksi lebih lanjut. Caranya, ambil satu bola kapas bersih lalu teteskan 2-3 tetes minyak pada kapas tersebut.
Kemudian lembutkan kapas yang berminyak di area iritasi seperti paha dalam atau vulva. Jangan langsung mengoleskannya pada lubang vagina. Pengaruh dingin dari kapas berminyak akan meringankan perih dan gatal.
Lakukan 2-3 kali sehari hingga iritasi hilang. Pastikan selalu cuci tangan bersih sebelum dan sesudah mengoles. Minyak alami ini efektif meredakan iritasi akibat haid tanpa efek samping, asalkan dosisnya tepat.
Minum air hangat rebusan daun pepaya atau teh hijau.
Daun pepaya dan teh hijau mengandung flavonoid dan polifenol yang berfungsi sebagai antiradang alami. Dengan mengonsumsi minuman ini, zat-zat tersebut akan diserap oleh tubuh dan membantu memperbaiki jaringan kulit yang teriritasi.
Selain itu, antioksidan dari minuman ini juga akan bekerja secara preventif untuk mencegah timbulnya iritasi parah pada haid berikutnya. Tips meminum racikan daun pepaya atau teh hijau ini terbukti berkhasiat untuk mengurangi iritasi.
Hindari pakaian ketat yang menyebabkan pengapan.
Memakai celana dalam atau celana yang ketat dapat menyebabkan daerah kewanitaan menjadi panas dan lembab. Kondisi ini bisa memicu timbulnya iritasi, karena kulit jadi mudah tersentuh.
Oleh karena itu, pilih pakaian bawah yang longgar dari bahan yang mudah menyerap keringat seperti katun. Hal ini akan menjaga keseimbangan suhu dan kelembaban kulit agar tetap sehat.
Sirkulasi udara yang baik ini turut membantu proses penyembuhan iritasi akibat haid. Selain itu, pakaian longgar juga membuat pergerakan menjadi lebih leluasa. Sehingga dapat mengurangi gesekan dan tekanan pada kulit sensitif.
Demikian beberapa tips untuk menangani iritasi kulit daerah kewanitaan akibat haid. Dengan memperhatikan langkah-langkah sederhana tadi, diharapkan bisa meredakan nyeri dan gatal yang sering muncul, semoga membantu!